Setiap destinasi wisata luar negeri memiliki etika tersendiri terutama wisata di Jepang. Penduduk Jepang sering kali dikenal sopan dan ramah sehingga membuat turis betah jalan-jalan di sana. Maka dari itu, penting untuk Anda sebagai traveler memperhatikan beberapa etika unik yang berlaku di Jepang. Mengapa etika itu penting?
Jika melanggar etika ini, Anda bisa dianggap salah oleh warga setempat dan juga bisa menimbulkan permasalahan hukum. Jadi, ikuti beberapa aturan ini sebelum Anda pergi berlibur ke Jepang.
7 Etika Wisata Luar Negeri di Jepang
Setidaknya ada 7 poin penting tips wisata yang perlu Anda lakukan saat traveling di Jepang. Berikut penjelasannya:
1. Meski Cantik, Bunga Sakura Jangan Dipetik
Semua orang mungkin sepakat bahwa bunga sakura di Jepang memang begitu menawan. Akan tetapi, jangan berpikir untuk memetiknya atau bahkan merusaknya. Bagi penduduk Jepang, bunga sakura adalah lambang kemurnian yang perlu dijaga.
Bahkan, jika melewati bungan sakura, para penduduk akan menundukkan badan sebagai simbol kehormatan. Oleh sebab itu, pahami etika ini agar tidak mengganggu nilai-nilai adat ataupun budaya Jepang.
2. Jalan di Eskalator Ada Aturannya
Ternyata, jalan di eskalator Jepang ada etikanya. Dianjurkan untuk berdiri di sisi kiri dan berjalan di sisi kanan. Hal ini diterapkan untuk membuat arus pejalan kaki menjadi lancar.
Di sisi lain, umumnya Anda dilarang membawa stroller bayi ketika berada di eskalator. Anda juga disarankan untuk tidak berdiri di tengah-tengahnya.
3. Jangan Beri Tip di Jepang
Berbeda dengan negara lain, Jepang tidak melazimkan pemberian tip atau tambahan uang. Pemberian tip bisa dianggap tidak sopan dan bertentangan dengan aturan perusahaan di Jepang.
Para pekerja Jepang menganggap bahwa semua biaya yang diberikan sudah termasuk pelayanan terbaiknya. Mereka merasa bahwa kenyamanan Anda adalah tanggung jawab mereka.
4. Letakkan Uang di Nampan saat Bayar
Etika yang tidak boleh luput dari perhatian saat wisata di Jepang adalah meletakkan uang di nampan saat melakukan pembayaran.
Jika terdapat uang kembalian, maka pemilik toko akan memberikannya di nampan. Sementara itu, hindari mengeluarkan uang dari kantong seperti tisu atau melemparnya di atas meja sebab dianggap tidak sopan.
5. Jangan Makan dan Minum sambil Berjalan
Penduduk Jepang menganut filosofi ikkai ichi dousa. Artinya, mereka hanya melakukan satu tugas saja dalam satu waktu. Penduduk Jepang sangat menghargai satu kegiatan untuk fokus dijalankan.
Hal ini termasuk berjalan kaki tanpa harus sambil makan dan minum. Namun, terdapat pengecualian jika Anda sedang berada di dekat vending machine.
6. Jangan Buka Pintu Taksi
Saat Anda berkeliling menggunakan taksi, sebaiknya jangan membuka pintu kendaraan sendiri. Umumnya, pintu taksi dioperasikan oleh driver ataupun dibuka secara otomatis.
Oleh sebab itu, saat Anda memanggil taksi, hindari berdiri berdekatan dengan pintu sebab bisa membahayakan penumpang.
7. Buang Sampah di Tempatnya
Etika ini sebenarnya hampir berlaku di seluruh negara. Namun, penduduk Jepang sangat menghargai kebersihan lingkungan. Jika Anda sedang berwisata dan tidak menemukan tempat sampah, sebaiknya simpan sampah Anda terlebih dahulu sampai Anda menemukan tempat pembuangan yang sesuai.
Ini adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan dan norma yang berlaku di Jepang.
Itulah 7 etika wisata di Jepang yang wajib para traveler ketahui dan patuhi. Dengan menghargai norma dan etika yang ada, Anda bisa merasa lebih nyaman saat liburan di sana. Etika ini juga menjadi salah satu pengalaman berharga untuk Anda sebagai wisatawan yang ingin menikmati keindahan dan nilai-nilai budaya Jepang.